FORUM ANAK GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Sabtu, 14 Desember 2013

Hindari Perilaku ini Ya....

Parah banget kejadiannya.....

Malam semakin larut menunggu fajar menyingsing, Kabupaten Gunungkidul diselimuti langit pekat tak seperti kehidupan malamnya. Tempat hiburan malam menjanjikan kehidupan yang berbeda. Sejumlah tempat karaoke merupakan tempat pilihan untuk melepas penat. Tak hayal jika tempat tersebut merupakan lahan yang subur bagi pemandu karaoke atau Lady Companion yang lebih akrab dipanggil LC. Alasan menyambung hidup, mencukupi
kebutuhan keluarga atau sebagai sarana transaksi seks? Entahlah... Anita (bukan nama sebenarnya), sudah hampir 2 tahun menjadi LC. Ia mengaku senang memilih menjalani pekerjaan ini di Gunungkidul dari pada di kota Jogjakarta. Menjadi LC bukan merupakan pekerjaan yang mudah, perempuan yang lahir 23 tahun silam itu masih selalu dihantui rasa takut dan cemas. Dengan tegas dia selalu menolak jika ada yang mengajaknya kencan. "Peminat LC di Gunungkidul masih tergolong sedikit, hanya orang orang tertentu yang menggunakan jasa kami. Alasan itu yg membuat saya memilih di Gunungkidul. Tidak semua orang yang minta ditemani nyanyi saya mau, tetapi saya liat dulu gelagatnya. Biasanya kita mendapat tawaran dari teman," ungkap Anita di salah satu rumah makan di Wonosari, Jumat (13/12/2013) dini hari. Anita mengaku buah pekerjaannya menjadi LC cukup untuk menghidupi keluarganya di kampung halaman. Dalam semalam wanita cantik ini mendapatkan hasil Rp 200 ribu hingga Rp 250 ribu setiap malamnya. "Satu jam nemenin biasa dibayar Rp 50 ribu, tapi ada juga yang suka ngasih Rp 100 ribu. Saya hanya menemani bernyanyi dan memilihkan lagu untuk orang yang mengajak. Saya memilih di Gunungkidul karena lokasinya lebih kondusif dan lebih aman dari pada di Yogyakarta,” pungkas LC asal Jawa Tengah itu.(wahyu/sorotgunungkidul.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar