Dalam Konsep Tata Ruang Pembangunan di DIY :
1. Hamemayu Hayuning Bawana : Pembangunan dengan
rahayu (keseimbangan, keserasian, harmoni, dan keselarasan).
2. Sangkan Paraning Dumadi : Pola tata ruang sumbu
imajiner (laut selatan – gunung merapi) merupakan kawasan inti. Kawasan inti
harus dilindungi, dilestarikan, dirawat, dikembalikan keaslianya.
3. Manunggal Kawula lan Gusti : Konsep inti
transedental (panggung krapyak – Tugu) sebagai prioritas utama dan acuan
terhadap penataan ruang, sehingga menghasilkan tataruang yang berbasis
nilai-nilai keistimewaan.
4. Tahta untuk Rakyat : Mengatur hubungan harmonis
antara fungsi, pola, dan struktur ruang yang ada.
5. Golong Gilig (symbol persatuan dan kesatuan DIY),
yakni : Sawiji (konsentrasi mewujudkan Visi), Greget (dinamik dan semangat),
sengguh (kebanggaan dan kepercayaan), ora mingkuh (bertanggungjawab) : kebersamaan dan keterpaduan tata ruang.
6. Catur Gatra Tunggal : kesatuan empat susunan
yang terdiri kraton, masjid, alun-alun, dan pasar(unsur keabdian kota)
dikaitkan dengan sumbu filosofi imajiner : dilindungi dan dilestarikan.
7. Pathok Negara : filosofi tata ruang (Mlangi,
Ploso Kuning, Babadan, dan Dongkelan) memberikan tuntunan teritori special.
Tuntunan pengembangan ekonomi masyarakat, pengembangan agama Islam, dan pengaruh politik Kasultanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar