FORUM ANAK GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Minggu, 17 November 2013

Temu Remaja Jogja

Perwakilan FAGK

YOGYA (KRjogja.com)  – Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFPA) telah meluncurkan State of World Population (SWOP) Report 2013 pada hari Jumat (8/11/2013) lalu di Yogyakarta. Menindaklanjuti peluncuran laporan SWOP 2013 yang mengangkat tema “Menghadapi
Tantangan Kehamilan Remaja” ini, UNFPA bekerjasama dengan Pemerintah DIY, BKKBN, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyelenggarakan acara Temu Remaja di Hotel Inna Garuda Yogyakarta untuk meningkatan kesadaran tentang masalah kehamilan remaja di Indonesia.  


Lebih dari 500 anak muda berusia 15-24 tahun yang berdomisili di Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Kulonprogo, Wates dan Gunung Kidul menghadiri acara temu remaja ini. Mereka berdiskusi dan berbagi cerita mengenai masalah kehamilan remaja. 



Selain sesi diskusi, para peserta juga mendapatkan pembekalan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan gender, seksualitas, pubertas, dan HIV/AIDS.   



“Kehamilan remaja memiliki dampak yang sangat serius terhadap pendidikan, kesehatan dan pekerjaan jangka-panjang para remaja perempuan,” ujar Jose Ferraris, Perwakilan UNFPA untuk Indonesia pada acara ini, Minggu (10/11/2013).



Menurutnya, banyak yang bisa dilakukan yntuk mengatasinya. Namun salah satu cara yang paling efektif untuk menanggulangi masalah kehamilan remaja menurutnya adalah melalui pendidikan mengenai permasalahan dan kiat-kiat pencegahannya.



Selain Jose, hadir GKR Pembayun mewakili KNPI DIY, dan  Inang Winarso selaku Ketua Pelaksana PKBI Pusat.
“Temu remaja ini merupakan jenis kegiatan antar organisasi yang benar-benar bisa memberikan keuntungan kepada remaja untuk dapat mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai kehamilan remaja, beserta kiat-kiat pencegahan,” ujar  Inang Winarso. 



Ia berharap kegiatan ini menjadi pelopor dari kegiatan-kegiatan serupa dalam rangka mencegah kehamilan remaja serta memberdayakan remaja dan perempuan muda.



Sebelumnya, dari laporan SWOP terungkap, sebanyak 2 juta dari 7,3 juta perempuan berusia di bawah 15 tahun menjadi ibu remaja baru setiap tahunnya. Jika hal ini dibiarkan, pada tahun 2030 jumlah kelahiran dari Ibu berusia di bawah 15 tahun akan meningkat menjadi 3 juta per tahun. (Den)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar